Danau Kelimutu Berubah Warna,
selasa/08/01/2019
sumber Refrensi https://athanuamedia.blogspot.com
Penghujung Tahun 2018 masyarakat Kabupaten Ende dan sebagian nitizen di hebohkan dengan perubahan danau kelimutu. Tahun ini danau kelimutu mengalami perubahan warna yang cukup cepat dan tidak lazim dari sebagaimana biasanya di bulan februari atau maret.
Sejak tanggal 27 Desember 2018 danau Ata Polo mengalami beberapa kali perubahan dari Hijau kebiruan menjadi hijau, kemudian berubah lagi ke hijau tua lalu menjadi warna coklat. (Sumber Vox NTT).
Secara ilmiah, perubahan warna ini karena adanya interaksi perubahan vulkanik, geologi dan tensi hujan yang terus menerus. Sudah banyak riset terkait perubahan danau kelimutu. Sejumlah ilmuwan menduga perubahan danau kelimutu karena aktivitas danau yang merupakan gunung berapi, pembiasan cahaya matahari, mikrobiota, ganggang, zat kimia maupun pantulan warna dinding. Hasil riset juga masih menduga-duga sehingga dapat dikatakan belum ada kepastian tentang penyebab berubahnya danau kelimutu.
Dengan adanya perubahan warna yang sering sering terjadi hal inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sehingga dapat dikatakan satu-satunya danau yang unik dan selalu berubah warna adalah danau kelimutu yang berada di Ende Flores NTT
(sumber Gambar.facebook alex oesao)
Namun dalam kepercayaan masyarakat lokal terdapat hal mistis yang sudah melekat pada danau kelimutu. Masing-masing danau di huni oleh arwah orang yang sudah meninggal. Di danau Ata Bupu di huni oleh arwah para orang tua dan leluhur. Danau Ko’o Fai Nuwa Muri di huni oleh arwah muda mudi dan danau Ata Polo di huni oleh arwah orang-orang yang memiliki magic.
Menurut kepercayaan masyarakat, ketika salah satu danau atau ketiga danau berubah warna maka akan terjadi sesuatu di negeri ini terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Entah itu siatuasi politik, bencana alam maupun perekonomian bangsa. Dalam kepercayaan masyarakat jika danau tidak berubah dalam satu tahun maka negeri ini dalam kondisi nyaman dan tentram. Namun jika terjadi perubahan warna maka itu menjadi suatu tanda-tanda alam dalam kehidupan berbangsa di negeri ini, (wallahu A’lam bish shawab).
Ya, ini hanya kepercayaan masyarakat setempat. Namun bila mengikuti pemberitaan di media masa dan dikaitkan dengan berubahan warna danau kelimutu, dalam fakta negeri ini sudah banyak mengalami kemelut politik maupun bencana alam.
Misalnya di tahun 2016 dan 2017. Beberapa kali danau kelimutu berubah warna dan banyak kejadian bencana alam yang melanda negeri ini. Memang dalam perubahan warna tidak beriringan dengan rentetan kejadian bencana alam atau fenomena politik. Namun bagi masyarakat setempat jika terjadi perubahan warna danau, maka cepat atau lambat akan ada kejadian yang menimpa bangsa ini, (wallahu A’lam bish shawab).
Terlepas ini adalah mitos atau keyakinan masyarakat lokal, namun hal yang utama adalah setiap rakyat di negeri ini sudah saatnya untuk berbenah diri dan tawakal dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Masing-masing menjalankan fungsinya sesuai amanah dari Tuhan. Baik itu pemimpin maupun rakyat sebagai umat di beri kepercayaan yang sama sebagai khalifah di muka bumi bukan sebagai perusak di muka bumi.
Comments
Post a Comment